Tips Trading untuk Pemula Agar Cuan, Minim Resiko, dan Anti FOMO

Trading saham adalah transaksi yang dilakukan di pasar saham dengan melakukan aktivitas jual beli saham ketika jam bursa. Jangka pendek yang dimaksud jadi melakukan transaksi secara real-time dalam rentang waktu dekat.

Trading saham sama menguntungkan dan populer seperti investasi saham yang berbeda metode yang digunakan dalam meraih profit tersebut. Namun kegiatan trading saham berbeda dibandingkan investor, trading saham banyak dilakukan dari setiap waktu ke waktu sehingga memungkinkan untuk memantau pasar secara real-time.

Dilanisr dari situs Kompas.com, terjadi peningkatan sejumlah investor di Indonesia sebanyak 89,58% sepanjang tahun 2021 dengan total 7,3 juta investor. Hal ini tentu saja dipengaruhi oleh pandemi covid-19 yang memungkinkan orang banyak meluangkan waktu untuk belajar investasi ataupun trading saham di pasar modal.

3 Hal yang perlu perhatikan ketika Trading Saham

Pilihan tetap menjadi pilihan, disamping adanya investor, sejumlah masyarakat ada juga yang menjadi trader. Dengan rentang waktu yang singkat, menjadi trader sejati tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan jika kita ingin memulai trading saham, diantaranya :

Minimnya modal

Seseorang memilih menjadi trader dan bukan investor tentunya karena keterbatasan modal. Akibatnya, peluang untuk membeli saham menjadi kecil. Ketika harga saham turun dan tidak ada modal, maka secara tidak langsung trader telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan.

Keterbatasan modal membuat pengembalian investasi kurang maksimal. Kegiatan perdagangan diharapkan meningkatkan modal secara perlahan, karena keuntungan kecil dikelola sedemikian rupa untuk mencapai jumlah modal yang diharapkan.

BACA JUGA:  Cara Menemukan Saham Bagus dan Daftar Aplikasi Screening Saham Terbaik

Tidak percaya diri

Trader memiliki kepercayaan diri yang rendah, sehingga keputusan untuk membeli atau menjual saham seringkali bergantung pada analisis orang lain. Akibatnya, perputaran modal menjadi lama atau bahkan merugi.

Perlu lebih mendalam untuk mengembangkan rasa percaya diri ini agar tidak mudah terbawa. Pelajari data dasar, teknis, dan keuangan penerbit sebelum membuat keputusan akhir.

Sedikit tamak

Tidak hanya para trader, keserakahan dalam berinvestasi saham juga terjadi pada sebagian investor. Disebut serakah karena tidak mau menjual sahamnya meski sudah untung besar. Dengan alasan tingkat keuntungan tidak sesuai keinginan atau ada asumsi harga akan naik.

Tentukan Risiko Sebelum Memulai

Saham termasuk jenis investasi berisiko tinggi. Yang terbaik adalah menentukan terlebih dahulu persentase risiko maksimum yang dapat diterima. Dalam kasus kerugian, Anda tidak stres lama dan Anda masih bisa berinvestasi.

6 Tips Trading Saham untuk Pemula

Masih tertarik menjadi trader saham?

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan bagi Anda yang baru mengenal dunia trading:

Pahami mengenai saham

Tips yang pertama adalah pahami terlebih dahulu bagaimana saham bekerja. Saat jam perdagangan buka, istirahat dan tutup. Setelah itu pelajari tentang analisa saham, hal-hal yang mempengaruhi pergerakan harga, dan kapan harus membeli.

Jangan sampai kehabisan semangat, malah jadi boncos. Sayangi uang tersebut, apalagi jika diambil dari tabungan pribadi, bukan dana investasi khusus.

Selain itu, mengubah mentalitas tentang uang. Meski dibilang menghasilkan uang di saham itu mudah, namun usahakan jangan serakah agar uang tidak mudah hilang.

Buat rencana trading

Kapan harus masuk dan keluar, hal ini bisa diketahui dari trading plan yang telah dibuat sebelum transaksi dimulai. Operator harus memiliki perencanaan yang matang dan berpegang teguh pada rencana tersebut, agar hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

BACA JUGA:  Jangan Panik! Berikut Cara Mengatasi Nyangkut di Saham

Atur waktu trading yang tepat, tentukan persentase profit dan loss yang maksimal. Ketika saat itu tiba, seorang pedagang tahu apa yang harus dilakukan.

Memilih emiten yang tepat

Jangan lupa untuk selalu mempertimbangkan emiten yang ingin membeli saham. Disarankan untuk memilih saham atau emiten blue chip yang masuk dalam indeks LQ45 untuk meminimalkan potensi kerugian.

Sebab, emiten yang termasuk dalam keduanya berkapitalisasi besar dan cenderung diminati pasar. Imbal hasil juga cenderung bagus, sehingga harga saham yang turun pasti akan naik lagi beberapa waktu kemudian.

Ketika memilih emiten, seorang trader wajib hulumnya untuk memperhatikan laporan keuangan dari emiten tersbut. Dari sini, para pedagang tahu apakah siklus keuangan perusahaan sedang sehat atau sedang terganggu.

Mengontrol emosi

Harga saham sangat fluktuatif, terutama saham gorengan. Dalam hitungan menit, harga bisa “ditiupkan” oleh bandar taruhan. Begitu juga sebaliknya, bisa dilepas tanpa tanda apapun.

Penting bagi seorang trader untuk memiliki keterampilan pengendalian emosi yang baik agar tidak membuat keputusan yang salah. Jangan lakukan saat harga saham turun sedikit, para trader panik menjual tanpa berpikir panjang. Faktanya, penurunan itu hanya gertakan dari kota.

Akan lebih baik untuk menunggu dan melihat dulu. Selama persentase kerugian dari trading belum mencapai batas yang kalian tentukan, maka pertimbangkan kembali untuk tidak perlu menjualnya. Terutama jika Anda memperdagangkan uang dingin.

Bersikap realistis

Fokus trading saham adalah menghasilkan keuntungan, berapa pun jumlahnya. Jangan pernah berharap modal Rp 1.000.000 berubah menjadi Rp 10.000.000 dalam sekejap mata. Butuh proses panjang untuk sampai ke titik itu.

Kalau ekspektasi terlalu tinggi, yang ada makan hati, modal tidak tahu yang ada. Beda lagi jika seorang trader tersebut cukup beruntung.

BACA JUGA:  Daftar Saham IDX High Dividend 20

Hindari all in

Jika ingin berinvestasi saham, hindari yang namanya all in. Artinya, membeli saham sekaligus dengan modal yang besar.

Beli saham secara bertahap. Lihat dulu kinerja saham yang telah dibeli kemudian analisa apakah akan ada kenaikan dalam waktu dekat atau tidak. Dari sini, cukup putuskan untuk membeli atau menjual.