web page hit counter

Kapan Sebaiknya Trader Harus Hold dan Cut Loss Saham? Yuk Simak Agar Tidak Loss!

Banyak istilah yang dikenal dalam dunia investasi saham yang perlu dipahami oleh seorang investor dan trader saham. Ini termasuk memelihara dan mengurangi kehilangan persediaan.

Hold adalah tindakan menyimpan stok Anda sendiri. Itu berarti tidak pernah menjual atau membeli saham yang sama lagi. Tindakan ini bisa dilakukan saat pasar sedang jatuh atau di tengah reli (naik)

Sedangkan cutting loss adalah pemotongan kerugian. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memotong kerugian berarti berusaha menghindari kerugian lebih lanjut dengan menjual saham di harga yang lebih rendah dari harga beli.

Kapan Harus Hold dan Cut Loss Saham?

Ilustrasi Saham turun

Hold and cut loss adalah dua opsi yang bisa diambil saat harga sebuah saham turun. Untuk menekan persentase kerugian, sebagian kalangan menyarankan pemotongan kerugian dan membeli saham emiten lain yang berpotensi naik dalam waktu dekat.

Oleh karena itu, kerugian sebelumnya dapat ditutupi oleh keuntungan saat ini. Ada juga yang memberikan saran retensi karena alasan kasih sayang moneter.

Harga saham akan naik lagi jika Anda menunggu dengan sabar. Jika Anda ingin menunggu sampai kapan, inilah pertanyaan besarnya.

Ambil Langkah Hold Saham, Jika:

10 Istilah Saham yang Wajib Investor Pemula Ketahui - Berkeluarga

Hold saham

1. Fundamental saham bagus

Jika saham tersebut berasal dari emiten yang memiliki fundamental yang baik, Anda tidak perlu berjenggot jika harga sahamnya turun. Penurunan ini wajar mengingat permintaan pasar selalu berubah.

BACA JUGA:  Pilihan Saham Properti yang Menarik

Saham-saham yang secara fundamental bagus akan tetap menjadi primadona, karena neraca kuat, kinerja keuangan tumbuh, prospek perusahaan cerah, dan industri bersaing. Akan ada saatnya harga saham akan kembali ke bulan.

2. Uang investasi bukan uang panas

Inilah sebabnya mengapa investasi harus menggunakan uang dingin (uang di luar kebutuhan sehari-hari) sangat dianjurkan. Saat harga saham turun, Anda lebih santai, karena uang yang digunakan adalah anggaran investasi khusus, bukan untuk biaya hidup atau melunasi utang.

Dalam kondisi seperti ini, sebaiknya Anda menahan saham yang sedang turun sembari menunggu saham tersebut naik kembali. Jika Anda terburu-buru untuk menjual dan membeli saham emiten lain, khawatir kerugian lebih banyak lagi.

Belum tentu tindakan lain akan berhasil seperti yang Anda bayangkan. Jadi harap bersabar menunggu sampai saatnya tiba. Menyebalkan sih, tapi hasilnya sepadan.

3. Masuk dalam kategori blue chip

Jika stock drop adalah blue chip, Anda tidak perlu takut berlebihan. Saham blue chip umumnya banyak diminati investor karena fluktuasinya yang tidak terlalu tajam mengingat memiliki kinerja yang baik dan fundamental yang kuat.

Saham blue chip disebut juga saham blue chip. Artinya, jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar, di atas Rp 10 miliar, dan mampu profit atau tumbuh setiap tahun. Karena itu, lebih baik untuk menahannya.

Lebih baik mengamati pergerakan harga saham untuk beberapa waktu. Harga saham blue-chip jatuh, berpotensi menanjak, bahkan melonjak.

Lakukan Cut Loss Saham, Jika:

1. Persentase kerugiannya mencapai 20%

Baik investor maupun trader sama-sama tidak ingin kehilangan investasi. Untuk memotong kerugian yang lebih besar, Anda dapat memotong kerugian jika persentase kerugian mencapai angka 30%. Sebenarnya bisa dipertahankan, tapi potensi pemulihannya agak lama. Jika Anda bukan pasien biasa dan dapat dengan tenang melihat harga saham yang lebih rendah, Anda harus menjual karena portofolio merah dapat merusak suasana hati Anda.

BACA JUGA:  Cara Menemukan Saham Bagus dan Daftar Aplikasi Screening Saham Terbaik

2. Merupakan saham gorengan

Pembelian saham harus sangat hati-hati. Hindari menggoreng kaldu terlalu lama. Selain fundamental yang kurang bagus, banyak orang yang mencoba memanipulasi harga untuk menarik perhatian para trader yang baru mengenal dunia saham.

Kalau stok yang rugi besar adalah kuah goreng, jual saja. Menunggu tidak ada gunanya karena naik turunnya harga saham sangat tergantung pada bandar.

3. Kinerja emiten memburuk

Jika harga saham turun dan tidak ada perbaikan kinerja emiten yang bersangkutan, dengan rugi besar-besaran potong saham saja. Logikanya, apa yang Anda harapkan dalam tindakan jika manajemen sendiri kurang memperhatikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan?

Uang yang didapat dari penjualan bisa digunakan untuk membeli saham blue chip, yang bagus dari sisi fundamental. Dengan demikian, Anda dapat membayar serangkaian kerugian yang telah terjadi jika harga saham naik dalam waktu tertentu.

Keputusan Ada di Tangan Kamu

Apakah Anda ingin mempertahankan atau mengurangi kerugian, pilihan ada di tangan Anda. Namun, yang terbaik adalah tidak terburu-buru mengambil keputusan. Mohon perhatikan hal-hal di atas untuk mengambil langkah yang tepat untuk meminimalisir kerugian saat trading saham atau investasi saham.