web page hit counter

Langkah Mudah Merencanakan Keuangan Bisnis

Keuangan adalah salah satu faktor utama penentu sukses tidaknya suatu bisnis. Namun, tidak semua pengusaha memahami bagaimana merencanakan keuangan bisnis. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang masih menyatukan uang pribadi dan uang bisnis.

Banyak bisnis gagal hanya karena perencanaan keuangan yang kurang tepat. Keahlian dan inovasi dalam merencanakan keuangan bisnis sangat penting untuk menghindari kerugian dalam bisnis. Maka dari itu, memiliki keuangan bisnis yang terencana adalah suatu keharusan bagi setiap orang yang berbisnis.

Manfaat Perencanaan Keuangan Bisnis

  • Keuangan Bisnis Terkendali

Jika Anda memiliki kemampuan manajemen keuangan bisnis, kondisi keuangan dapat dikendalikan dengan aman dan nyaman. Anda dapat menetapkan batas pengeluaran yang tidak mempengaruhi kas perusahaan.

  • Memaksimalkan Penggunaan Keuangan

Kegiatan usaha dengan penggunaan keuangan juga dapat terpantau dengan baik. Anda juga bisa menggunakan dana perusahaan dengan lebih maksimal, sehingga dana yang dikeluarkan bisa digunakan secara maksimal.

  • Struktur Modal Sehat

Ketika Anda memiliki modal usaha, Anda juga dapat menciptakan struktur modal yang sehat. Struktur modal yang sehat berarti laba yang lebih besar dari utang atau utang tidak mengganggu kas perusahaan.

  • Meningkatan Produktivitas

Dengan kemajuan produktivitas perusahaan, kedepannya perencanaan ini akan berhasil memajukan perusahaan ke posisi yang lebih unggul dan maju dari sebelumnya. Secara tidak langsung, dengan perencanaan keuangan bisnis, masa depan bisnis yang lebih baik dapat dibangun.

BACA JUGA:  Langkah Mudah Budidaya Ternak Ikan Koi untuk Pemula

Tujuan Manajemen Keuangan Bisnis

  • Menjaga Arus Kas

Arus keluar masuk atau cash flow di perusahaan ini harus diperiksa secara berkala. Hal ini dimaksudkan agar tidak ada pengeluaran tak terduga yang mengakibatkan kerugian bagi usaha. Untuk itu kas perusahaan dihabiskan untuk pembelian bahan baku produksi, biaya gaji sumber daya manusia, biaya operasional perusahaan.

  • Efisiensi Modal

Dalam setiap perusahaan biasanya terdapat tujuan yang ingin dicapai dengan modal yang telah dikelola secara efisien. Modal usaha yang efisien adalah modal yang cukup banyak, namun digunakan dengan bijak agar kegiatan usaha dapat berjalan dengan lancar.

  • Optimalkan Kekayaan Perusahaan

Jika perusahaan cukup besar, maka kekayaan perusahaan harus selalu dioptimalkan, bagaimana? Caranya dengan manajemen aset yang baik, pembagian keuntungan yang maksimal bagi pemegang saham tentu akan meningkatkan kinerja perusahaan demi kepercayaan pemegang saham terhadap bisnis Anda.

  • Memastikan Kelangsungan Hidup Perusahaan

Keputusan perusahaan yang bertolak belakang dengan persaingan bisnis dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. Untuk itu, pengelolaan keuangan usaha harus diatur secara cermat agar kelangsungan hidup usaha dapat stabil.

  • Mengatur Struktur Modal

Mengelola keuangan bisnis bukanlah hal yang mudah, karena pendapatan atau modal harus digunakan sesuai dengan anggaran kebutuhan masing-masing. Dalam struktur permodalan ini dibutuhkan orang yang mengerti bagaimana mengelola keuangan bisnis. Setelah modal diatur secara baik, evaluasi hasilnya apakah sesuai atau tidak. Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari manajemen keuangan bisnis.

Langkah-Langkah dalam Perencanaan Keuangan Bisnis

Walaupun bisnis Anda masih kecil atau besar, karena Anda tidak mengetahui bagaimana cara mengatur keuangan, maka kemungkinan bisnis Anda sulit berkembang.

Memahami pengelolaan keuangan dalam bisnis merupakan faktor terpenting. Mengapa? Karena hal ini merupakan upaya untuk mengembangkan dan menjaga kestabilan usaha Anda ke arah yang lebih baik. Sebaliknya, jika pengelolaan keuangan tidak dilakukan dengan baik, maka akan timbul masalah di kemudian hari yang berujung pada kegagalan dan kebangkrutan usaha.

BACA JUGA:  10 Ide Bisnis Pertanian Modal Kecil Untung Besar

Hitung Biaya Setup

Setup cost adalah biaya persiapan mesin atau proses produksi sesuai pesanan atau biaya yang diperlukan untuk melakukan penyesuaian pada saat bahan/barang diproses. Membuat rencana keuangan bisnis dimulai dengan membandingkan jumlah biaya setup dengan jumlah modal investasi. Tentukan berapa banyak uang yang dialokasikan sebagai modal usaha atau berapa banyak yang perlu Anda pinjam untuk memulai bisnis. Biaya pengaturan awal akan mencakup biaya manajemen dan pemasaran awal, pendaftaran, lisensi dan biaya hukum lainnya, biaya peralatan dan kebutuhan aset, serta modal awal.

Proyeksi Laba-Rugi Bisnis

Penting untuk membuat proyeksi atau perkiraan angka untuk penjualan dan biaya operasional. Disarankan untuk membuat proyeksi untuk 12 bulan ke depan dari bisnis pertama Anda. Cara membuat proyeksi adalah dengan membandingkan potensi pendapatan penjualan (omzet) dengan harga pokok penjualan ditambah biaya tetap. Tetapkan perkiraan harga jual sehingga Anda dapat menghitung potensi keuntungan. Ketika penjualan meningkat dan Anda mendapat untung besar, gunakanlah dana untuk mengembangkan bisnis agar lebih menguntungkan.

Perkiraan Arus Kas (Cash Flow)

Bisnis baru sering kali membutuhkan uang tunai untuk mengembangkan pelayanan pada pelanggan.

Memiliki perkiraan arus kas pembiayaan sangat penting untuk menghindari kekurangan pembiayaan di awal bisnis.

Aktivitas pendanaan dalam arus kas meliputi aktivitas untuk memperoleh kas dari investor.

Kegiatan pendanaan meliput pengeluaran saham, peminjaman uang, pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, serta pembayaran terhadap pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.

Memperkirakan Neraca Saldo

Perkiraan juga unutk neraca saldo yang terdiri dari aset, saldo pinjaman, serta, dan saldo modal.

Analisa Breakeven Point

Menjalankan suatu usaha tentunya akan mengeluarkan biaya produksi.

Dengan analisis Breakeven Point Anda dapat mengetahui waktu dan tingkat harga jual yang direalisasikan, tidak rugi, serta mampu melakukan penjualan dengan harga bersaing tanpa melupakan keuntungan yang sudah direncanakan.

BACA JUGA:  Mau Untung Besar? Coba Peluang Usaha Rumahan Ini!

Pada umumnya Breakeven Point dibedakan berdasarkan jenis usaha, usaha jasa menetapkan tolak ukur berdasarkan rata-rata jumlah jam kerja per minggu.

Asumsi yang digunakan adalah bahwa biaya operasional menempati antara 60% dan 70% dari total pendapatan.